Minggu, 7 Juli 2024 bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1446 Hijriah dengan pasaran hari Minggu Kliwon, saya mengunjungi salah satu destinasi wisata yang saat ini sedang viral di social media yaitu Pasar Keramat. Pada umumnya sebuah pasar berada di tepi jalan, di dekat rel kereta api, di dekat waduk dan lain sebagainya, namun pasar yang satu ini cukup unik karena berada di area kebun bambu di Dusun Kramajetak, Desa Warugunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Pasar Keramat ini diresmikan oleh Bupati Mojokerto pada Minggu Legi tanggal 19 Februari 2023 sebagai bentuk revitalisasi Desa Bambu Mojokerto dan Gerakan pelestarian lingkungan hidup.
Pasar ini hanya buka di hari Minggu Wage dan Minggu Kliwon saja dengan jam operasional mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB. Untuk masuk ke pasar keramat ini, anda hanya perlu membayar tiket parkir sebesar 4 ribu rupiah saja. Tempat parkirnya ada dihalaman rumah warga yang ada disekitar kebun bambu tersebut.
Pasar ini mengusung tema pasar tradisional diera tahun 80an atau mungkin jaman Kerajaan dimasa lampau, sehingga semua yang disuguhkan di pasar ini bernuansa jaman dahulu baik dari segi pakaian, permainan, hingga dagangan yang dijual disana. Alat transaksi yang digunakan di pasar ini juga tidak menggunakan Rupiah, melainkan menggunakan koin dari kayu yang disebut dengan gobog. Tapi tenang saja, dipintu masuk ada tempat penukaran uang, sehingga anda bisa menukarkan uang anda terlebih dahulu untuk bisa berbelanja disana.
Saat saya berkunjung ke Pasar Keramat ini, saya menukarkan uang 50 ribu rupiah dengan satu bendel koin gobog ini. Satu ikat koin gobog ini berisi 25 koin gobog yang artinya 1 gobog bernilai 2 ribu rupiah.
Jika anda bertanya dengan uang 50rb bisa dapat apa saja disini, maka jawaban saya anda bisa membeli berbagai macam makanan dan jajanan disini, misalnya dalam gambar tersebut saya membeli gado-gado seharga 4 koin gobog yang artinya hanya 8ribu rupiah saja, murah sekali bukan? Jika anda kurang suka gado-gado, anda bisa membeli rujak, lontong sayur, tahu tek, nasi pecel, dll untuk sarapan. Atau anda juga bisa membeli jajanan tradisional seperti tiwul, gethuk, gempo, bikang, lentho, dll. Semua bungkus makanan menggunakan bungkus dari daun pisang, sedangkan untuk minuman ada yang menggunakan wadah dari kayu. Ada berbagai minuman yang dijual seperti wedhang jahe, sinom, kopi susu, es selendang mayang, es dawet, dll. Jika anda ingin membeli oleh-oleh, anda bisa membeli mainan atau perabotan rumah tangga yang terbuat dari kayu atau bambu disana. Cukup lengkap bukan?.
Di Pasar Keramat ini juga menyediakan panggung hiburan yang diisi dengan penampilan lagu campursari yang diiringi alat musik gamelan. Baik dari panggung dan kursi penonton semuanya terbuat dari kayu atau bambu. Sehingga anda bisa menyantap makanan yang anda beli sambil menikmati pertunjukan tersebut. Saat saya menikmati alunan musik gamelan disini vibes nya seperti saya sedang berada didunia jaman dulu dan kesannya mistik, mungkin karena tema yang diusung dalam pasar ini kali yaa.
Saran dari saya saat berkunjung ke Pasar Keramat ini yaitu; pertama, sebelum berangkat pastikan dulu hari yang anda kunjungi adalah hari Minggu Wage atau Minggu Kliwon. Kedua, sebaiknya berangkat lebih pagi bisa jam 6 atau jam 7 sudah sampai disana, karna menurut pengalaman saya yang baru sampai dilokasi jam 10 pagi banyak stand makanan yang sudah tutup karna sudah habis dan untuk parkirnya pun cukup sulit karena lahan parkir terdekat sudah penuh.
Cerita diatas adalah pengalaman dan saran dari saya saat berkunjung ke Pasar Keramat Pacet. Terimakasih sudah membaca and happy weekend 😊
Author,
@rofiahsn – learn and preserve traditional culture